Sampai saat ini begitu banyak jurus-jurus dalam internet marketing yang digunakan oleh banyak orang untuk mempromosikan atau memarketingkan produk mereka di internet. Mereka layaknya belajar di perguruan silat di sebuah pengunungan yang dingin nan sunyi, belajar begitu banyak langkah demi langkah, tingkatan dalam tangkisan, 7 jenis tendangan , dan begitu banyak gerakan tangan yang harus di pelajari.
Lalu Anda harus di latih lagi, semua pengetahuan Anda dalam sebuah ujian atau apapun ritual tersebut, sampai hapal benar bagaimana langkah dalam melakukan tendangan ala perguruan kungfu tersebut, bagaimana aturan nafasnya dan tatapan mata yang bisa melihat tingkat keberanian dari lawan musuhnya. Dan setelah Anda lulus anda akan turun gunung dan kembali ke kota. And guess what ? when have enemies or threat ? apa yang akan dilakukan oleh sang pendekar ini , entah mati di keroyok karena bingung mo pake jurus yang mana dulu, karena pertimbangan semua jurus akan efektif (kelamaan mikir) or brantem ala preman langsung dorong orang dan guling-gulingan tonjok2an.. , silahkan tertawa tapi itulah realita yang terjadi di dunia internet marketing.
Dimana setiap orang berlomba-lomba belajar tentang bagaimana memarketingkan produk dan jasa mereka melalui internet, dan terus berlatih hingga sedetail mungkin , bahkan kalo ada ujiannya pada bisa dapet 100. Mereka belajar semua jurus, dari SEO , PPC , Forum Marketing bagaimana membuat postingan yang bagus, signature yang bikin orang mau klik , dll , banner advertising ,Fusion Marketing, Article Marketing bla bla and the list goes on sampai mereka lupa bahwa mereka hidup di dunia nyata bukan di depan komputer doank , dan belajar semua jurus sampe ke detail-detailnya, terus pengen tau dari cara yang bener memarketingkan produk melalui search engine, hingga cara yang ga bener pun di pelajari (baca : blackhat) , dari cara yang masuk kedalam kapasitas Anda di dunia online, hingga di luar kapasitas (baca : diluar budget n time management).
Nah setelah mereka “turun gunung” , apa yang mereka lakukan ? Yap, tepat seperti pendekar tersebut.. Entah mati ketinggalan oleh website lain, karena bingung mo pake jurus apa. akhirnya waktu habis buat mikir, abis selesai mikir, mencoba membagi waktu menggunakan semua jurus (dan tentunya mengurangi efektivitas karena waktu yang terbatas dalam menggunakan) , dan selesai dengan rasa putus asa, merasa bahwa tidak efektif jurus yang digunakan. Lalu mulai balik menghujat sumber darimana mereka belajar, menganggap bahwa ilmu mereka tidak efektif dan berjalan dengan baik ?@#$%^*(? .. Pernahkah Anda merasa seperti ini ? jika pernah , SADAARRR WOOIIII…. !!!!
Dalam sebuah pertarungan beladiri Ultimate Fighting Championship (UFC) , dicari bela diri dari cabang apa sih yang paling unggul , entah itu karate, taekwondo, atau perguruan di pucuk gunung yang diceritakan tadi, ju jitsu, dll. Semua orang dari cabang tersebut dipertarungkan untuk mengetahui jurus apa yang sebenarnya paling efektif di dunia bela diri. Dan ternyata dalam berbagai pertandingan , ditemukan bahwa jurus yang sangat sederhana selalu memenangkan pertandingan, yakni :
Jurus yang mengandalkan speed dan power. Memukul dengan cepat dan kuat hingga lawan langsung KO di ronde-ronde awal , atau memiliki teknik kuncian yang sangat mematikan dan memiliki daya tahan yang kuat.
Oleh karena itu, dalam bisnis internet ini, dalam melakukan usaha marketing produk/jasa anda di internet. Selalu cari yang sederhana dan terbukti berhasil. percuma Anda belajar begitu banyak jurus hingga detail-detailnya , tapi sekali masuk ring ditinju lawan langsung tepar dan KO. Kunci untuk menghindari hal tersebut adalah teruslah mencari cara marketing yang simple dan it works ! , dan terus menerus diulang , sehingga speed dan power dari cara marketing tersebut menjadi jauh lebih advance dari orang-orang di sekitar Anda.
Percuma belajar begitu banyak jurus, lebih baik Anda fokus kepada 1 usaha marketing yang simple dan terbukti berhasil walaupun kecil, dan teruslah mengulangi usaha marketing tersebut , sehingga semakin hari Anda semakin cepat dan semakin dahsyat. Dan tentunya hasil yang didapatkan makin hari makin besar juga. Maka inilah yang saya sebut sebagai Jurus Terampuh dalam Internet Marketing , apapun jurusnya fokus pada 1 hal tersebut dan latih secara terus menerus.
Ingat 1 hal ini : setiap orang seharusnya fokus kepada 1 hal yang mereka kerjakan, jika Anda ingin 2 sumber traffic maka cobalah untuk menghire 1 orang lagi untuk memfokuskan benar-benar pada sumber traffic tersebut. Jika hari ini anda bisa bilang bahwa anda bisa memanage 3 sumber traffic, misalkan dari seo, ppc dan article marketing. Cobalah jujur kepada diri Anda sendiri , bukankah dari 3 hal tersebut seharusnya masih bisa di maksimalkan lebih dari yang ada sekarang, hanya saja anda menutup mata dan tidak mau tau , atau bahkan tidak mengerti bahwa sebenarnya yang anda lakukan saat ini belum maksimal. Karena Anda terlalu sibuk dengan urusan 2 sumber traffic lainnya.
Dan bantahan lainnya yang masuk adalah : jika sumber traffic yang 1 ini tiba-tiba ada masalah, maka tidak ada makan siang donk ? hi guys, jika Anda benar-benar mendalami 1 jenis traffic saja . Bahkan google dancing , ataupun ada ancang-ancang google ganti algoritma pun seharusnya anda bisa tau lebih dahulu dibandingkan orang lain, dan anda memiliki lebih banyak waktu untuk menyikapi hal tersebut, karena memang itu fokus Anda.
So, jadilah pendekar dengan 1 jurus saja, ulangi sehingga semakin cepat dan ampuh untuk menghajar lawan-lawan anda di dunia persilatan internet marketing.. Salam CIiiiiaaAAAtttTTT !!!!
Ingin teman Anda mendapatkan manfaat juga? Klik disini untuk membagikannya di facebook milik Anda
Rabu, 06 Oktober 2010
awalnya wadokai (karate)
Apa itu Maai ??
20 11 2008MAAI
Beberapa hari yang lalu penulis berkesempatan berkunjung ke kediaman Shihan Taman ( Chaerul A. Taman) untuk bersilaturahmi setelah lebaran. Disana juga penulis dan senior-senior berkesempatan berlatih dibawah pengawasan Shihan Taman. Latihan Meliputi Basic, Kata dan Basic Kumite. Shihan Taman yang pada waktu itu agak sakit pada kakinya hilang karena semangatnya melihat latihan kami. Tidak lepas dari kritikan dan koreksi gerakan-gerakan kami terutama pada KATA WADOKAI yang harus sama-sama kita lestarikan terdapat pembenahan di sana-sini. Hal itu menjadikan kami makin bersemangat. Berikut ini hal yang bisa penulis bagikan yaitu Maai. Menurut Shihan Taman, Maai adalah jarak antara lawan, bisa kita bayangkan Maai itu seperti lingkaran batas karateka. Arahan Shihan Taman sebaiknya jika Maai sudah saling bersinggungan itulah saat dimana harus dilakukan serangan (jangan ditunda lagi). Batasan Maai itu apa ? tergantung karateka sendiri memutuskan (setiap karateka hendaknya tau jarak jangkauannya sendiri) apakah sudah bisa dilakukan serangan atau tidak. Tentunya hal ini menjadi relatif sulit tetapi patut untuk diperhatikan. Karena penjelasan hanya sebagian penulis berusaha mencari artikel tentang Maai tersebut. Mudah-mudahan bisa membantu karateka sekalian. Berikut ini artikelnya :
Maai (間合い?, Maai),, secara sederhana dapat kita artikan sebagai ”Jarak / interval / waktu tempuh”, adalah sebuah istilah beladiri jepang yang mengacu pada jarak antara 2 (dua) lawan dalam pertarungan. Ini adalah konsep yang cukup sulit / rumit, menggabungkan bukan hanya jarak antara lawan, tapi juga waktu. Maai akan meliputi juga jarak, sudut / sela / arah, ritme serangan. Maai lebih jelasnya adalah posisi yang tepat dari salah satu lawan (dalam pertarungan) yang bisa menyerang lawan yang lain (peserta lain), setelah memperhitungkan faktor dan bagian di atas. Sebagai contoh, seorang lawan yang lebih cepat jangkauan serangannya akan lebih jauh dari pada lawan yang lebih lambat. Adalah ideal untuk satu lawan menjaga Maai (Jarak) sementara mencegah yang lain (lawan lainnya) melakukan hal yang sama. Dalam istilah fisik persinggungan terhadap jaraj yang diatur antara 2 (dua) lawan. Ketika Maai di terjemahkan seperti jarak pasti antara lawan, ada 3 (tiga) tipe yaitu:
- Tōma (Tō-ma) – (long distance / jarak jauh);
- Issoku ittō-no-maai (Itto-ma) – (one-foot-one-sword distance / jarak 1(satu) langkah) also called chūma – (middle distance / jarak menegah);
- Chikama – (short distance / jarak dekat).
Itto-ma adalah jarak yang sama dengan satu langkah untuk membuat satu serangan. Ini diukur sekitar 2 (dua) meter diantara lawan; dari salah satu yang mampu hanya 1(satu) langkah untuk menyerang yang lain. Pada umumnya (normal), kebanyakan teknik dibangun / dilakukan pada jarak ini.
Chika-ma adalah jarak yang lebih sempit / kecil dari Itto-ma (short distance), and To-ma lebih jauh (Long / Far distance). Di dalam To-ma, ada jeda waktu yang kecil untuk membuat reaksi melawan serangan lawan. Tetapi di Issoku itto-no-ma bisa dilakukan hampir tidak ada jarak / jedah waktu sama sekali, jadi pada jarak ini harus tetap waspada dan tidak terpecahkan / buyar / hilang.
Di dalam istilah waktu, Maai menyinggung perubahan sesaat dari kesadaran yang nyata di pikiran lawan. Lebih jauh lagi, Maai juga menganut konsep dari Kyo-Jitsu (emptiness-fullness of Ki). Perubahan sesaat dari pikiran, dan Kyo-jitsu, kita bisa menyebutnya ‘kokoro-no-maai’ (mental interval). Implikasi / Akibat dari kokoro-no-maai adalah meskipun jarak fisik antara lawan-lawan satu sama lain menguntungkan, intervensi mental yang dimiliki seseorang (individu) akan menentukan siapa yang memiliki keuntungan yang menentukan.
dikutip dari : wikipedia
Artikel ini telah melalui proses pengeditan oleh editor.
Categories : Artikel Karate
KARATE SEBAGAI SENI BELADIRI
29 09 2008Karate Sebagai Seni Bela Diri |
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, keberadaan beladiri jadi suatu kebutuhan: manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata utama guna melindungi diri menghadapi kerasnya kenyataan duniawi. |
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, keberadaan beladiri jadi suatu kebutuhan: manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata utama guna melindungi diri menghadapi kerasnya kenyataan duniawi.Asal-usul karate berasal dari kempo alias seni beladiri tinju Cina (China Boxing)-diciptakan oleh Darma, Guru Budha yang Agung, manakala tengah bermeditasi di Biara Shorinji, Mt-Sung, Provinsi Henan, Cina (generasi Darma selanjutnya menyebut beladiri ini dengan nama Shorinji Kempo)-yang berakar di Okinawa melalui kontaknya dengan Cina pada medio abad ke-14. Pada abad itu, pengadilan Bakhuco (di bawah penguasa setempat) di Okinawa membuat larangan penggunaan senjata. Itulah sebabnya embrio beladiri karate muncul. Dalam budaya (bahasa) Cina, kempo berasal dari kata kara yang berarti Cina dan te yang berarti tangan. Di Jepang, pada proses perkembangannya kemudian, kara berarti kosong dan te berarti tangan. Jadi hakikatnya, seni beladiri karate merupakan suatu bentuk beladiri yang mengandalkan tangan kosong. Lahirnya karate sebagai seni beladiri diketahui pada abad ke-19. Adalah Matsumara Shukon (1797-1896)-seorang prajurit samurai dan pelindung Raja Soko Okinawa-yang berjasa melahirkan seni beladiri karate. Ia menciptakannya dengan menggabungkan unsur seni militer Jepang (bushido). Matsumara adalah pendukung adanya dua kebijakan : latihan militer (fisik) dan kesarjanaan (intelektualitas). Ia-lah anggota kelas berkuasa di Pulau Ryuku yang berjasa meletakkan pondasi dasar dan pengembangan ilmu karate. Gichin Funakoshi, penemu shotokan, mengemukakan suatu filosofi bahwa karate yang sesungguhnya adalah : dalam kehidupan sehari-hari, pikiran dan tubuh seseorang dilatih dan dikembangkan dalam kerendahan hati. Dan, pada sat-saat kritis, ia akan mengabdi seluruhnya pada keadilan. Pemahaman terhadap karate digambarkan pula sebagai seni perang atau metode beladiri yang meliputi bermacam-macam teknik, termasuk bertahan, menyerang, mengelak, bahkan merobohkan. Latihan karate dapat dibagi menjadi tiga aspek : kihon (dasar), kata (bentuk), dan kumite (lakuan). Kata karate merupakan kombinasi dari dua karakter (kata) Jepang: kara berarti kosong dan te yang berarti tangan. Maka karate dapat diartikan dengan tangan kosong. Ditambah sufiks (akhiran)-do (baca : doe), berarti cara. Jadi, karate-do menerapkan karate sebagai cara hidup yang lebih dari sekedar mempertahankan diri. Dalam karate-do tradisional, kita selalu diingatkan : musuh utama adalah diri kita sendiri. Funakoshi mengatakan, Pikiran dan teknik menjadi satu dalam karate. Kita berusaha membuat teknik fisik kita sebagai ekspresi dari apa yang diinginkan pikiran kita, pun meningkatkan pemusatan pikiran kita dengan memahami inti dari teknik fisik. Dengan menyempurnakan gerakan karate, kita juga menyempurnakan jiwa dan mental. Sebagai contoh, meniadakan gerakan dalam gerakan karate yang lemah dan ragu-ragu dapat membantu menghilangkan kelemahan dan keragu-raguan berpikir, begitu pula sebaliknya. Dengan makna itu, karate menjadi suatu cara hidup, dimana kita mencoba untuk menjadi orang yang kuat, tapi bahagia dan penuh kedamaian. Seperti yang dimaksud Tsutomu Ohshima, Kepala Instruktur (Shihan) Shotokan Karate America (SKA), Kita harus cukup kuat mengekspresikan pikiran kita terhadap lawan, kapan saja, dimana saja. Tapi, kita harus tenang mengekspresikan diri kita secara rendah hati. Ada salah satu bentuk latihan karate yang unik dalam SKA. Latihan itu dinamakan latihan khusus, yaitu satu seri dari latihan karate dimana kita mencoba untuk menghadapi diri kita sendiri dan menyempurnakan mental dan jiwa kita. 20 Filosofi Karate Gichin Funakoshi 1. Karate diawali dengan pemberian hormat dan diakhiri dengan pemberian hormat pula. 2. Tak ada serangan pertama pada karate. 3. Karate merupakan alat pembantu dalam keadilan. 4. Pertama-tama, kontrol dirimu sebelum mengontrol orang lain. 5. Semangat yang utama, teknik kemudian. 6. Senantiasa siap untuk membebaskan pikiranmu. 7. Kecelekaan timbul lantara kecerobohan. 8. Janganlah berpikir bahwa latihan karate cuma bisa di dojo. 9. Mempelajari karate memerlukan waktu seumur hidup dan tak punya batasan. 10. Masukkan karate dalam keseharianmu, maka kamu akan menemukan Myo (rahasia yang tersembunyi). 11. Karate seperti air yang mendidih. Jika kamu tak memanaskannya secara teratur, ia akan menjadi dingin. 12. Janganlah kamu berpikir kamu harus menang, tapi berpikirlah bahwa kamu tidak boleh kalah. 13. Kemenangan tergantung pada keahlianmu membedakan titik-titik yang mudah diserang dan yang tidak. 14. Pertarungan didasari oleh bagaimana kamu bergerak secara hati-hati dan tidak (bergerak menurut lawanmu). 15. Berpikirlah bahwa tangan dan kakimu adalah pedang. 16. Jika kamu meninggalkan rumah, berpikirlah bahwa kamu memiliki banyak lawan yang menanti. Tingkah lakumulah yang mengundang masalah bagi mereka. 17. Pemula harus menguasai postur dan cara berdiri, posisi tubuh yang alami untuk yang lebih ahli. 18. Berlatih kata adalah satu hal, terlibat dalam pertarungan sungguhan adalah hal lain. 19. Jangan lupa secara tepat memperagakan kelebihan dan kekurangan dari kekuatan, peregangan dan kontraksi dari tubuh, serta cepat lambatnya teknik. 20. Selalu berpikir dan berusahalah menemukan cara untuk hidup dengan aturan-aturan di atas setiap hari. Murid Gichin Funakoshi yg terkenal 1. Hironori Ohtsuka (1892-1982), pendiri Wado-Ryu 2. Shinken Taira ( 1897-1970), pendiri Ryuku-Kobudo 3. Yasuhiro Konishi 4. Isao Obata 5. Gigo Funakoshi (1906-1945) 6. Shigeru Egami (1912-1981), Shotokan 7. Masatoshi Nakayama (1913-1987), Shotokan JKA 8. Masutatsu Oyama (1923-1994), pendiri Kyoyushin-Ryu 9. Hidetaka Nishiyama, Shotokan ITKF 10. Hirokazu Kanazawa (1921- sekarang), Shotokan SKIF 11. Tsutomu Okazaki 12. Takeshi Shimoda 13. Shinken Gima 14. Kimo Ito 15. Genshin Hironishi 16. Taiji Kase 17. Hiroshi Noguchi 18. Tomasaburo Okano 19. Fusajiro Takagi 20. Masamoto Takagi 21. Tasuo Yamada |
Categories : Artikel Karate
awalnya wadokai (karate)
MAAI
Beberapa hari yang lalu penulis berkesempatan berkunjung ke kediaman Shihan Taman ( Chaerul A. Taman) untuk bersilaturahmi setelah lebaran. Disana juga penulis dan senior-senior berkesempatan berlatih dibawah pengawasan Shihan Taman. Latihan Meliputi Basic, Kata dan Basic Kumite. Shihan Taman yang pada waktu itu agak sakit pada kakinya hilang karena semangatnya melihat latihan kami. Tidak lepas dari kritikan dan koreksi gerakan-gerakan kami terutama pada KATA WADOKAI yang harus sama-sama kita lestarikan terdapat pembenahan di sana-sini. Hal itu menjadikan kami makin bersemangat. Berikut ini hal yang bisa penulis bagikan yaitu Maai. Menurut Shihan Taman, Maai adalah jarak antara lawan, bisa kita bayangkan Maai itu seperti lingkaran batas karateka. Arahan Shihan Taman sebaiknya jika Maai sudah saling bersinggungan itulah saat dimana harus dilakukan serangan (jangan ditunda lagi). Batasan Maai itu apa ? tergantung karateka sendiri memutuskan (setiap karateka hendaknya tau jarak jangkauannya sendiri) apakah sudah bisa dilakukan serangan atau tidak. Tentunya hal ini menjadi relatif sulit tetapi patut untuk diperhatikan. Karena penjelasan hanya sebagian penulis berusaha mencari artikel tentang Maai tersebut. Mudah-mudahan bisa membantu karateka sekalian. Berikut ini artikelnya :
Maai (間合い?, Maai),, secara sederhana dapat kita artikan sebagai ”Jarak / interval / waktu tempuh”, adalah sebuah istilah beladiri jepang yang mengacu pada jarak antara 2 (dua) lawan dalam pertarungan. Ini adalah konsep yang cukup sulit / rumit, menggabungkan bukan hanya jarak antara lawan, tapi juga waktu. Maai akan meliputi juga jarak, sudut / sela / arah, ritme serangan. Maai lebih jelasnya adalah posisi yang tepat dari salah satu lawan (dalam pertarungan) yang bisa menyerang lawan yang lain (peserta lain), setelah memperhitungkan faktor dan bagian di atas. Sebagai contoh, seorang lawan yang lebih cepat jangkauan serangannya akan lebih jauh dari pada lawan yang lebih lambat. Adalah ideal untuk satu lawan menjaga Maai (Jarak) sementara mencegah yang lain (lawan lainnya) melakukan hal yang sama. Dalam istilah fisik persinggungan terhadap jaraj yang diatur antara 2 (dua) lawan. Ketika Maai di terjemahkan seperti jarak pasti antara lawan, ada 3 (tiga) tipe yaitu:
- Tōma (Tō-ma) – (long distance / jarak jauh);
- Issoku ittō-no-maai (Itto-ma) – (one-foot-one-sword distance / jarak 1(satu) langkah) also called chūma – (middle distance / jarak menegah);
- Chikama – (short distance / jarak dekat).
Itto-ma adalah jarak yang sama dengan satu langkah untuk membuat satu serangan. Ini diukur sekitar 2 (dua) meter diantara lawan; dari salah satu yang mampu hanya 1(satu) langkah untuk menyerang yang lain. Pada umumnya (normal), kebanyakan teknik dibangun / dilakukan pada jarak ini.
Chika-ma adalah jarak yang lebih sempit / kecil dari Itto-ma (short distance), and To-ma lebih jauh (Long / Far distance). Di dalam To-ma, ada jeda waktu yang kecil untuk membuat reaksi melawan serangan lawan. Tetapi di Issoku itto-no-ma bisa dilakukan hampir tidak ada jarak / jedah waktu sama sekali, jadi pada jarak ini harus tetap waspada dan tidak terpecahkan / buyar / hilang.
Di dalam istilah waktu, Maai menyinggung perubahan sesaat dari kesadaran yang nyata di pikiran lawan. Lebih jauh lagi, Maai juga menganut konsep dari Kyo-Jitsu (emptiness-fullness of Ki). Perubahan sesaat dari pikiran, dan Kyo-jitsu, kita bisa menyebutnya ‘kokoro-no-maai’ (mental interval). Implikasi / Akibat dari kokoro-no-maai adalah meskipun jarak fisik antara lawan-lawan satu sama lain menguntungkan, intervensi mental yang dimiliki seseorang (individu) akan menentukan siapa yang memiliki keuntungan yang menentukan.
dikutip dari : wikipedia
Artikel ini telah melalui proses pengeditan oleh editor.
Comments : No Comments » Categories : Artikel Karate
KARATE SEBAGAI SENI BELADIRI
29 09 2008Karate Sebagai Seni Bela Diri |
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, keberadaan beladiri jadi suatu kebutuhan: manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata utama guna melindungi diri menghadapi kerasnya kenyataan duniawi. |
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, keberadaan beladiri jadi suatu kebutuhan: manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata utama guna melindungi diri menghadapi kerasnya kenyataan duniawi.Asal-usul karate berasal dari kempo alias seni beladiri tinju Cina (China Boxing)-diciptakan oleh Darma, Guru Budha yang Agung, manakala tengah bermeditasi di Biara Shorinji, Mt-Sung, Provinsi Henan, Cina (generasi Darma selanjutnya menyebut beladiri ini dengan nama Shorinji Kempo)-yang berakar di Okinawa melalui kontaknya dengan Cina pada medio abad ke-14. Pada abad itu, pengadilan Bakhuco (di bawah penguasa setempat) di Okinawa membuat larangan penggunaan senjata. Itulah sebabnya embrio beladiri karate muncul. Dalam budaya (bahasa) Cina, kempo berasal dari kata kara yang berarti Cina dan te yang berarti tangan. Di Jepang, pada proses perkembangannya kemudian, kara berarti kosong dan te berarti tangan. Jadi hakikatnya, seni beladiri karate merupakan suatu bentuk beladiri yang mengandalkan tangan kosong. Lahirnya karate sebagai seni beladiri diketahui pada abad ke-19. Adalah Matsumara Shukon (1797-1896)-seorang prajurit samurai dan pelindung Raja Soko Okinawa-yang berjasa melahirkan seni beladiri karate. Ia menciptakannya dengan menggabungkan unsur seni militer Jepang (bushido). Matsumara adalah pendukung adanya dua kebijakan : latihan militer (fisik) dan kesarjanaan (intelektualitas). Ia-lah anggota kelas berkuasa di Pulau Ryuku yang berjasa meletakkan pondasi dasar dan pengembangan ilmu karate. Gichin Funakoshi, penemu shotokan, mengemukakan suatu filosofi bahwa karate yang sesungguhnya adalah : dalam kehidupan sehari-hari, pikiran dan tubuh seseorang dilatih dan dikembangkan dalam kerendahan hati. Dan, pada sat-saat kritis, ia akan mengabdi seluruhnya pada keadilan. Pemahaman terhadap karate digambarkan pula sebagai seni perang atau metode beladiri yang meliputi bermacam-macam teknik, termasuk bertahan, menyerang, mengelak, bahkan merobohkan. Latihan karate dapat dibagi menjadi tiga aspek : kihon (dasar), kata (bentuk), dan kumite (lakuan). Kata karate merupakan kombinasi dari dua karakter (kata) Jepang: kara berarti kosong dan te yang berarti tangan. Maka karate dapat diartikan dengan tangan kosong. Ditambah sufiks (akhiran)-do (baca : doe), berarti cara. Jadi, karate-do menerapkan karate sebagai cara hidup yang lebih dari sekedar mempertahankan diri. Dalam karate-do tradisional, kita selalu diingatkan : musuh utama adalah diri kita sendiri. Funakoshi mengatakan, Pikiran dan teknik menjadi satu dalam karate. Kita berusaha membuat teknik fisik kita sebagai ekspresi dari apa yang diinginkan pikiran kita, pun meningkatkan pemusatan pikiran kita dengan memahami inti dari teknik fisik. Dengan menyempurnakan gerakan karate, kita juga menyempurnakan jiwa dan mental. Sebagai contoh, meniadakan gerakan dalam gerakan karate yang lemah dan ragu-ragu dapat membantu menghilangkan kelemahan dan keragu-raguan berpikir, begitu pula sebaliknya. Dengan makna itu, karate menjadi suatu cara hidup, dimana kita mencoba untuk menjadi orang yang kuat, tapi bahagia dan penuh kedamaian. Seperti yang dimaksud Tsutomu Ohshima, Kepala Instruktur (Shihan) Shotokan Karate America (SKA), Kita harus cukup kuat mengekspresikan pikiran kita terhadap lawan, kapan saja, dimana saja. Tapi, kita harus tenang mengekspresikan diri kita secara rendah hati. Ada salah satu bentuk latihan karate yang unik dalam SKA. Latihan itu dinamakan latihan khusus, yaitu satu seri dari latihan karate dimana kita mencoba untuk menghadapi diri kita sendiri dan menyempurnakan mental dan jiwa kita. 20 Filosofi Karate Gichin Funakoshi 1. Karate diawali dengan pemberian hormat dan diakhiri dengan pemberian hormat pula. 2. Tak ada serangan pertama pada karate. 3. Karate merupakan alat pembantu dalam keadilan. 4. Pertama-tama, kontrol dirimu sebelum mengontrol orang lain. 5. Semangat yang utama, teknik kemudian. 6. Senantiasa siap untuk membebaskan pikiranmu. 7. Kecelekaan timbul lantara kecerobohan. 8. Janganlah berpikir bahwa latihan karate cuma bisa di dojo. 9. Mempelajari karate memerlukan waktu seumur hidup dan tak punya batasan. 10. Masukkan karate dalam keseharianmu, maka kamu akan menemukan Myo (rahasia yang tersembunyi). 11. Karate seperti air yang mendidih. Jika kamu tak memanaskannya secara teratur, ia akan menjadi dingin. 12. Janganlah kamu berpikir kamu harus menang, tapi berpikirlah bahwa kamu tidak boleh kalah. 13. Kemenangan tergantung pada keahlianmu membedakan titik-titik yang mudah diserang dan yang tidak. 14. Pertarungan didasari oleh bagaimana kamu bergerak secara hati-hati dan tidak (bergerak menurut lawanmu). 15. Berpikirlah bahwa tangan dan kakimu adalah pedang. 16. Jika kamu meninggalkan rumah, berpikirlah bahwa kamu memiliki banyak lawan yang menanti. Tingkah lakumulah yang mengundang masalah bagi mereka. 17. Pemula harus menguasai postur dan cara berdiri, posisi tubuh yang alami untuk yang lebih ahli. 18. Berlatih kata adalah satu hal, terlibat dalam pertarungan sungguhan adalah hal lain. 19. Jangan lupa secara tepat memperagakan kelebihan dan kekurangan dari kekuatan, peregangan dan kontraksi dari tubuh, serta cepat lambatnya teknik. 20. Selalu berpikir dan berusahalah menemukan cara untuk hidup dengan aturan-aturan di atas setiap hari. Murid Gichin Funakoshi yg terkenal 1. Hironori Ohtsuka (1892-1982), pendiri Wado-Ryu 2. Shinken Taira ( 1897-1970), pendiri Ryuku-Kobudo 3. Yasuhiro Konishi 4. Isao Obata 5. Gigo Funakoshi (1906-1945) 6. Shigeru Egami (1912-1981), Shotokan 7. Masatoshi Nakayama (1913-1987), Shotokan JKA 8. Masutatsu Oyama (1923-1994), pendiri Kyoyushin-Ryu 9. Hidetaka Nishiyama, Shotokan ITKF 10. Hirokazu Kanazawa (1921- sekarang), Shotokan SKIF 11. Tsutomu Okazaki 12. Takeshi Shimoda 13. Shinken Gima 14. Kimo Ito 15. Genshin Hironishi 16. Taiji Kase 17. Hiroshi Noguchi 18. Tomasaburo Okano 19. Fusajiro Takagi 20. Masamoto Takagi 21. Tasuo Yamada |
Categories : Artikel Karate
Langganan:
Postingan (Atom)